Bikin Menangis, Tunggui Anak Dirumah Sakit Berbulan-Bulan, Uang Tinggal Rp 15ribu
Siapa yang tak sedih saat diuji dengan kesakitan, entah itu menimpa diri sendiri ataupun keluarga rasanya pasti begitu berat menjalani.
Seperti yang dialami oleh akun facebook RiSty DaRgo menceritakan kisahnya mengalami keterpurukan saat anaknya harus diopname berbulan – bulan di rumah sakit.
Otomatis kondisi keuangannya pun menipis. Akun Risty mengaku dirinya adalah salah satu warga Klaten. Anaknya yang mengalami sakit bocor di jantung dan terserang virus rubella mengharuskan di opname di RS. Dr Sardjito selama kurang lebih 2 bulan.
Waktu yang tidak sebentar itulah yang begitu menguras tenaga dan kondisi keuangannya. Hingga suatu saat uang disakunya hanya tinggal 15 ribu. Saat ingin beli makan dengan Rp 15 ribu tersebut, ia meminta untuk dibagi dua tanpa lauk.
Namun apa yang terjadi membuatnya semakin terharu. Bukan karena tidak punya uang tapi saat membeli makanan ada seorang bapak-bapak yang ingin membayar nasinya dan mempersilahkan pilih lauk apa saja.
Belum berhenti sampai disitu, ternyata sang penjual yang telah mengetahui ceritanya merasa iba. Dan menolak bantuan bapak tadi, penjual tersebut pun memberikan lauk serta mengembalikan 5 ribu uangnya dan hanya menerima 10ribu.
Dia pun semakin terharu, melihat kebaikan orang-orang ini.
Namun sedihnya nyawa anaknya tak dapat tertolong. Dan menghembuskan nafas terakhirnya di Ruang PICU RS. Dr. Sardjito. Beriku
Kami warga klaten Lur.Waktu kami nunggu anak opname di RS.Dr Sardjito -+2bln’an.tp sblm di rawat di Sardjito anak kami sdh opname d RS Tegalyoso -+1bln’an.dikarenakan sakit bocor jantung dan terkena virus rubella.
Waktu itu kami di RS Sardjito tinggal pnya uang 15rb untuk mkn berdua,kmudian sya ke kantin utk beli mkn,krn sekian lma d RS, sya sdh tau harga” mknan di kantin brp”,sya blg trs terang sm ibu yg jualan gni :
” Bu,kulo tumbas maem nasi sayur 15rb dibagi 2,sak angsale mawon”.
Kmudian si penjual tnya knp gk pke lauk dll,kbetulan d situ jg ada pembeli bpk”,sya jwb aja klo uangku tinggal 15rb,klo pke lauk tkut uangnya kurang,si penjual kmudian tnya brp lma aq nunggu d RS itu,spa yg sakit,sakitnya apa,stlh aq jwb smua prtnyaan.
Tiba” Bp” d sblhku blg gni sm penjuanya “mpun bu,kersane mbae milih ajeng dahar npo,mangkih kulo byare skalian”…kmudian pnjualnya jwb gni “mboten sah pak “.penjualnya nawarin mau minta lauk apa..?
Aku yg menyaksikan Bp” sm penjual yg saling berebut ingin memberi aq mknan,membuat aq tersentuh dan keluar air mata.stlh slsai,pnjual aq byar dg uang 15rb,tp dikembalikan 5rb,ktanya yg 5rb bwt pegangan mba.tp sekian lma d Sardjito,anak kami tdk kuat lma” menahan dan melawan sakitnya.akhirnya anak kami menghembuskan nafas terakhirnya d PICU.
Terima kasih Bp” pembeli dan Ibu” penjual,smg beliau sll diberi ksehtan dan dimurahkan rejeki.maaf Admin ceritanya pnjang lebar.
MasyaAllah, bahkan kita pun tak mengenal orang-orang yang dengan ikhlas mau berbuat baik. Karena itu percayalah Allah selalu menyayangi umatnya. Semoga almarhum adik kecil ini ditempatkan di Surga Allah yang paling baik. Aamiin.